Baru-baru ini, Channel 10 Israel melansir berita kontroversial yang memancingkemarahan badan HAM dunia. Dalam tayangan televisi itu, seorang perwira militer memberi pengakuan mengejutkan publik. Ia mengaku telah meludahi makanan Karam Abu Salim saat invasi Gaza Januari silam.
Selain menayangkan pengakuan memalukan, Channel 10 juga menyiarkan pengakuan tentara Isarel. Pengakuan ini terkait dengan aksi beberapa tentara Israel yang melakukan patroli di rumah-rumah warga sipil Palestina yang tengah beristirahat.
“Kami melakukan patroli ini berdasar komando dari atasan. Kami juga diperintahkan untuk menghabisi apapun yang bergerak yang berada di daerah kekuasaan kami (Israel)”, paparnya. “Robohkan bangunan-bangunan itu di atas kepala mereka (warga Palestina)”, ungkapnya menirukan perintah komandan.
Mengutip dari koran Israel, kantor berita Ma’an memberitakan perihal tindakan beberapa tentara Israel yang menuju ke sebuah pabrik pakaian jadi untuk memesan pakaian khusus yang bertuliskan kata-kata kotor. Tulisan tak pantas itu merupakan bentuk pelecehan terhadap warga Palestina.
Beberapa kalimat yang tertulis di kaos yang dipesan antara lain: (Semakin kecil anak Palestina, maka semakin sulit dihabisi), (Ketahuilah wahai ibu-ibu Arab, nyawa anak-anak kalian berada di tangan kami), (Setiap satu peluru, kami hargai dua nyawa). Kalimat terakhir ini dipadukan dengan gambar ibu hamil yang terletak di bawah tulisan tersebut.
Selain tulisan di atas, ada juga kaos yang bergambar presiden Ismail Haniye yang sedang ditodong senjata api dari belakang dan bertuliskan “merunduk, sebelum aku bunuh”. Ada lagi gambar anak kecil Palestina yang bersimbah darah sedang dipapah ibunya. Selain itu, juga ada tulisan “kami akan memastikan kematian mereka yang (masih) terluka” dan “Tuhan memang pemaaf, tapi kami bukan Tuhan”.
Di samping itu, Badan Urusan Tahanan Israel mengungkapkan, mereka sengaja memasukkan warga-warga Israel yang mengalami gangguan kejiwaan ke dalam sel tahanan warga Palestina. Terutama yang ada anggota Hamasnya.
Menurut kantor berita al-Wathan yang bermarkas di Saudi, juru bicara pembebasan tahanan Palestina, Abdullah Kindil, menyatakan, “Tindakan itu sudah direncanakan sebelumnya oleh pemerintahan Israel demisioner sebagai upaya menggagalkan pertukaran tahanan yang sudah disepakati”.
Kindil dalam keterangannya Ahad, 22/03/09 lalu berharap, masyarakat agar terus mengikuti perkembangan tindak kriminal yang dilakukan oleh Israel. Sebab, saat ini mereka nyata-nyata telah melanggar kesepakatan internasional tentang perlindungan tahanan. Kindil juga sangat prihatin atas nasib tahanan di dalam sel.
1 comments:
Tidak ada kata yang pantas kita lontarkan pada bangsa israel,selain kata mereka adalah bangsa yang pengecut dan hanya bisa menindas,tanpa alasan jelas,okelah mungkin saat ini kita mencaci dan menghujat,tapi kebenaran pasti akan membela yang lemah dan kita berharap TUHAN akan memberi ganjaran setimpal atas semua yang telah dilalukannya,amin3.salam damai
Post a Comment